Dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia
Dampak Perang Dunia II juga dirasakan oleh pihak Indonesia. Hal ini diawali ketika Jepang memulai penjajahan di Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942. Masyarakat Indonesia dikerahkan untuk mendukung perang yang dilakukan oleh Jepang, yaitu Perang Asia Timur Raya.
Beberapa bidang yang terdampak di Indonesia meliputi:
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai Sejarah Perang Dunia II. Grameds dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh referensi tentang peristiwa tersebut.
Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang Sejarah Perang Dunia II agar dapat mempelajarinya secara penuh. Selamat membaca.
Temukan hal menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.
Penulis: Fandy Aprianto Rohman
Penyebab Perang Dunia I
Perang Dunia I terjadi di Eropa mulai tahun 1914 dan berakhir pada 1918. Salah satu faktor utama yang menyebabkan peperangan negara-negara Barat ini dipicu oleh persaingan industri dan militer antara Jerman dengan Britania Raya.
Negara-negara yang kemudian merasakan memerlukan teman ketika berhadapan dengan musuh akhirnya membangun kubu-kubu (aliansi). Saat itu, ada dua kubu yang saling berhadapan, yaitu Triple Alliance dan Triple Entent.
Perang Dunia I akhirnya meledak ketika putra mahkota Austro-Hongaria, Franz Ferdinand, terbunuh. Hal ini menyebabkan pihak Austro-Hongaria bersama Triple Alliance melakukan serangan terhadap Prancis. Dalang di balik peristiwa tersebut diduga dimotori oleh Serbia.
Britania Raya yang berusaha mendamaikan melalui dialog ternyata kalah suara dari Jerman, sedangkan Austro-Hongaria di pihak lain ingin berperang. Jerman bersama Austro-Hongaria melancarkan serangan ke Belgia yang terikat perjanjian dengan Prancis dan Britania Raya.
Hal ini memicu Prancis dan Britania Raya akhirnya harus mau ikut serta dalam perang. Pada 1915, Italia membelot ke Triple Entente dan meninggalkan Triple Alliance karena dijanjikan mendapat wilayah Dalmatia yang saat itu diduduki oleh Austro-Hongaria.
Setelah itu, Turki Usmani memutuskan untuk bergabung bersama Triple Alliance karena merasa mempunyai musuh yang sama, yaitu Kekaisaran Rusia. Dengan demikian, Perang Dunia I melibatkan dua kubu aliansi, yaitu Triple Alliance yang dimotori oleh Jerman, Austro-Hongaria, Turki Usmani, dan Bulgaria, melawan Triple Entente yang dimotori oleh Britania Raya, Kekaisaran Rusia, Prancis, Italia, dan beberapa negara lainnya.
Perang ini akhirnya meluas hingga melibatkan Amerika Serikat. Amerika mengecam tragedi tenggelamnya Kapal Lusitania pada 1915 yang di dalamnya terdapat warga negaranya. Kapal tersebut ternyata tenggelam akibat ulah serangan Jerman.
Amerika akhirnya ikut turun ke peperangan dengan merapat ke Triple Entente. Kekaisaran Rusia ternyata memilih menarik diri di tengah peperangan, tepatnya pada 1917. Penarikan diri ini disebabkan oleh situasi negaranya yang tidak kondusif.
Pada 1918, muncul Perjanjian Brest-Litovsk yang isinya menyatakan bahwa Kekaisaran Rusia lepas tangan dari Perang Dunia I. Selanjutnya, terjadi “Serangan Seratus Hari” pada 1918 yang diluncurkan kubu Triple Entente. Garis pertahanan Jerman di Front Barat mendapatkan serangan hebat.
Jerman pun akhirnya menyerah. Pernyataan kekalahan itu akhirnya diikuti oleh negara-negara lain yang tergabung di Triple Alliance. Bulgaria, Turki Usmani, dan Austro-Hongaria secara bergiliran akhirnya mengibarkan bendera putih. Perang Dunia I pun resmi berhenti pada 11 November 1918.
Negara Klien dan Boneka Sekutu
Pihak Terlibat Blok Poros
Negara-Negara yang Terlibat Perang Dunia 1
Secara garis besar, kontes Perang Dunia I diikuti oleh negara-negara besar Eropa yang masuk dalam aliansi blok Triple Entente dan Triple Alliance.
Triple Entente merupakan skema Britania Raya untuk menghadapi kekuatan baru yang dibangun oleh Kaisar Wilhelm II dari Jerman, sampai-sampai Britania Raya rela melepaskan gengsinya dengan mengadakan penandatanganan Entente (ikatan nonaliansi), mengakhiri fase splendid isolation karena ketakutan menghadapi geliat Jerman.
Jerman saat itu semakin meraksasa di kawasan Eropa kontinental dan mengancam kedudukannya sebagai penyangga balance of power, serta hegemoni koloni dunia.
Entente dari Britania Raya adalah Prancis, meskipun keduanya sempat bersitegang dalam Insiden Fashoda, yang menjadi taktik diplomatis dengan memanfaatkan kemarahan Prancis. Hal ini dikarenakan wilayah Alsace-Lorraine dianeksasi ke dalam wilayah Kekaisaran Jerman, pasca German Unification (Penyatuan Konfederasi Jerman Utara dan Selatan). sebagai hasil Perjanjian Frankfurt karena Prancis kalah perang dalam seri Perang Franco-Prussia 1871.
Sementara Entente Britania Raya dengan Kekaisaran Rusia merupakan “permainan cantik” dari Britania Raya setelah mengetahui bahwa Kekaisaran Wilhelm II telah memecat sang arsitek diplomatik Jerman, Kanselir Otto von Bismarck, serta menolak memperbarui Perjanjian Reasuransi yang telah ditandangani sebelumnya.
Jerman malah memperbarui perjanjian aliansi Triple Alliance. Pengganti Otto di sisi lain juga kurang cakap dan sang kaisar memiliki tempramen tidak jelas: antara humanis, haus darah, atau bodoh akibat inferioritasnya atas hegemoni Britania Raya sebelumnya di Eropa.
Kaisar Wilhelm II juga menerapkan kebijakan Weltpolitik yang semakin memicu aksi gerak cepat Britania Raya meruntuhkan berbagai kemungkinan terbangunnya koalisi negara besar Eropa manapun dengan Jerman.
Kekaisaran Rusia memang sempat bersitegang dengan Britania Raya perihal Balkan, yaitu ketika hendak membuka jalur Selat Dardanelles yang mengancam kepentingan kolonial Britania Raya di wilayah Timur-Tengah. Namun, akhirnya atas desakan Prancis dan berbagai pertimbangan lain (termasuk kedekatan Jerman dengan Austro-Hongaria yang menjadi musuh Kekaisaran Rusia), Kekaisaran Rusia menerima bergabung dengan Britania Raya.
Triple Alliance di sisi lain merupakan proses panjang aliansi yang berawal dari aliansi Holy Alliance antara Kekaisaran Rusia, Prusia, dan Austria yang ditandatangani di Paris pada 26 September 1815, pasca jatuhnya Kekaisaran Prancis Pertama atau berakhirnya Perang Napoleon.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai Sejarah Perang Dunia I. Grameds dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh referensi tentang peristiwa tersebut.
Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang Sejarah Perang Dunia I agar dapat mempelajarinya secara penuh. Selamat membaca.
Temukan hal menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.
Penulis: Fandy Aprianto Rohman
Sejarah Perang Dunia I – Sahabat Grameds sekalian pasti mengetahui tentang Perang Dunia I. Namun, tahukah sahabat-sahabat sekalian jika peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah bagi dunia?
Perang Dunia I merupakan peperangan global yang terpusat di Eropa dan dimulai pada 28 Juli 1914 sampai dengan 11 November 1918. Perang ini sering juga disebut dengan Perang Besar karena berakhir sampai dengan dimulainya Perang Dunia II.
Perang itu melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Blok Sekutu (berdasarkan Triple Entente, terdiri atas Britania Raya, Prancis, dan Kekaisaran Rusia) dan Blok Sentral (berdasarkan Triple Alliance, terdiri atas Jerman, Austro-Hongaria, dan Italia).
Namun, ketika Austrio-Hongaria melakukan serangan, persekutuan ini sementara bersifat defensif, Italia tidak ikut berperang).
Berikut penjelasannya mengenai penyebab, garis waktu dan negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I.
Negara yang Terlibat dalam Perang Dunia II
Penyebab Perang Dunia I
Perang Dunia I terjadi di Eropa mulai tahun 1914 dan berakhir pada 1918. Salah satu faktor utama yang menyebabkan peperangan negara-negara Barat ini dipicu oleh persaingan industri dan militer antara Jerman dengan Britania Raya.
Negara-negara yang kemudian merasakan memerlukan teman ketika berhadapan dengan musuh akhirnya membangun kubu-kubu (aliansi). Saat itu, ada dua kubu yang saling berhadapan, yaitu Triple Alliance dan Triple Entent.
Perang Dunia I akhirnya meledak ketika putra mahkota Austro-Hongaria, Franz Ferdinand, terbunuh. Hal ini menyebabkan pihak Austro-Hongaria bersama Triple Alliance melakukan serangan terhadap Prancis. Dalang di balik peristiwa tersebut diduga dimotori oleh Serbia.
Britania Raya yang berusaha mendamaikan melalui dialog ternyata kalah suara dari Jerman, sedangkan Austro-Hongaria di pihak lain ingin berperang. Jerman bersama Austro-Hongaria melancarkan serangan ke Belgia yang terikat perjanjian dengan Prancis dan Britania Raya.
Hal ini memicu Prancis dan Britania Raya akhirnya harus mau ikut serta dalam perang. Pada 1915, Italia membelot ke Triple Entente dan meninggalkan Triple Alliance karena dijanjikan mendapat wilayah Dalmatia yang saat itu diduduki oleh Austro-Hongaria.
Setelah itu, Turki Usmani memutuskan untuk bergabung bersama Triple Alliance karena merasa mempunyai musuh yang sama, yaitu Kekaisaran Rusia. Dengan demikian, Perang Dunia I melibatkan dua kubu aliansi, yaitu Triple Alliance yang dimotori oleh Jerman, Austro-Hongaria, Turki Usmani, dan Bulgaria, melawan Triple Entente yang dimotori oleh Britania Raya, Kekaisaran Rusia, Prancis, Italia, dan beberapa negara lainnya.
Perang ini akhirnya meluas hingga melibatkan Amerika Serikat. Amerika mengecam tragedi tenggelamnya Kapal Lusitania pada 1915 yang di dalamnya terdapat warga negaranya. Kapal tersebut ternyata tenggelam akibat ulah serangan Jerman.
Amerika akhirnya ikut turun ke peperangan dengan merapat ke Triple Entente. Kekaisaran Rusia ternyata memilih menarik diri di tengah peperangan, tepatnya pada 1917. Penarikan diri ini disebabkan oleh situasi negaranya yang tidak kondusif.
Pada 1918, muncul Perjanjian Brest-Litovsk yang isinya menyatakan bahwa Kekaisaran Rusia lepas tangan dari Perang Dunia I. Selanjutnya, terjadi “Serangan Seratus Hari” pada 1918 yang diluncurkan kubu Triple Entente. Garis pertahanan Jerman di Front Barat mendapatkan serangan hebat.
Jerman pun akhirnya menyerah. Pernyataan kekalahan itu akhirnya diikuti oleh negara-negara lain yang tergabung di Triple Alliance. Bulgaria, Turki Usmani, dan Austro-Hongaria secara bergiliran akhirnya mengibarkan bendera putih. Perang Dunia I pun resmi berhenti pada 11 November 1918.